Dalamorganisasi ada berbagai macam bentuk hubungn kerja,yaitu : 1. Hubungan Kerja Vertikal Hubungan kerja vertical adalah hubungan kerja antara pemimpin dan bawahan. 2. Hubungan Kerja Horisontal Hubungan kerja horizontal adalah hubungan kerja antar pejabat pada tingkat atau eselon yang sama. 3. Hubungan Kerja Diagonal
Menciptakanhubungan intim yang dimiliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi, antar teman, sesame sebaya ataupun dengan atasan, biasanya disebut hubungan antar pesona. Suatu analisis khusus tentang hubungan antar pesona menyatakan bahwa kita akan berhasil menciptakan komunikasi dalam organisasi bila melakukan hal-hal berikut :
Download"Gambar masjid" Gambar-mewarnai-masjid-yang-bagus Oleh sebab itu persiapkan diri Kamu terlebih dahulu Terlebih lagi dengan pekerjaan yang menyangkut nyawa manusia seperti dokter, perawat, bidan, tentara, polisi, dan yang lainnya Posisi Dasar Tinju Hal merupakan hal yang terpenting pada awal pertandingan karena dengan melakukan
4 mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi (mengurangi tingkat pengertian antar manusia dalam organisasi) 5. Mengurangi batas personal, geografis, hierarkhi tradisional, posisional/struktur dalam organisasi & norma organisasi. 6. Merubah pola komunikasi organisasi. 7. Merubah praktik kerja, kebiasaan kerja. 8.
Liputan6com, Jakarta - Sebuah negara tidak hanya menjalin hubungan dengan satu negara lain, namun juga dengan beberapa negara sekaligus atau beberapa instansi internasional. Jika hubungan antar dua negara disebut dengan kerja sama bilateral, hubungan suatu negara dengan sejumlah negara bersamaan disebut dengan kerja sama regional dan kerja sama multilateral. Penjelasannya, kerja sama tersebut
Organisasidan Kelompok Kerja. 1. Pengertian. Sejak lahir sampai meninggal kita, sadar atau tidak, menjadi anggota dari satu atau beberapa kelompok sosial. Begitu kita lahir kita menjadi anggota baru dari satu kelompok keluarga, suami istri dan anak, atau ayah, ibu dan kakak-kakak. Memasuki sekolah, kita menjadi anggota dari kelompok kelas di
strukturorganisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup
Fungsiantar bagian Menjelaskan fungsi dari setiap bagian dalam perusahaan yang pastinya ada banyak Departemen atau divisi di dalamnya. Misalnya bagian Keuangan ataupun bagian personalia. Setiap bagian yang ada memiliki fungsi yang berbeda-beda, begitu juga dengan para anggotanya. 2. Menjelaskan kedudukan tiap anggota
6cQv. Struktur organisasi adalah bagian fundamental dalam perusahaan. Lalu seperti apa struktur organisasi perusahaan yang ideal di lingkungan kerja? — Struktur organisasi adalah cetak biru blueprint yang berisi tentang bagaimana perusahaan dijalankan dan bagaimana informasi diteruskan dalam organisasi. Maka tak heran apabila struktur organisasi menjadi bagian paling penting dalam membangun sebuah organisasi. Ada beragam struktur organisasi perusahaan. Masing-masing jenis struktur organisasi perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Struktur organisasi perusahaan pun memiliki beragam manfaat bagi kinerja dan alur kerja sebuah organisasi. Apa Itu Struktur Organisasi Perusahaan? Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa depan. Dikutip dari HubSpot, struktur organisasi adalah diagram visual perusahaan yang menggambarkan apa yang dilakukan karyawan, kepada siapa mereka melapor, dan bagaimana keputusan dibuat di seluruh bisnis. Struktur organisasi dapat menampilkan fungsi, menunjukkan tugas untuk dilakukan, pasar, produk, geografi, atau proses sebagai panduan mereka, dan melayani bisnis dengan ukuran dan industri tertentu. Dari pengertian itu sendiri, struktur organisasi perusahaan adalah susunan organisasi yang dibentuk dalam pembagian tugas atau peran perorangan berdasarkan dari masing-masing jabatannya di perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dibentuk dalam susunan bagan atau garis hierarki yang berisi deskripsi dari masing-masing bagian atau departemen di perusahaan. Struktur organisasi membantu seseorang dalam menentukan hierarki kepemimpinan dan aliran informasi perusahaan. Intinya, pengertian dari struktur organisasi adalah sekelompok aturan, peran, hubungan, dan tanggung jawab yang menguraikan bagaimana aktivitas perusahaan diarahkan untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, sangat penting setiap perusahaan memiliki struktur organisasi, sehingga setiap orangnya dapat menjalankan fungsinya masing-masing demi mencapai tujuan perusahaan. Jabatan di setiap struktur organisasi perusahaan perlu diisi oleh talenta-talenta yang berkualitas. Segara upgrade kualitas karyawan Anda bersama ruangkerja dari Ruangguru for Business. Konsultasi Gratis dan bentuk tim hebat Anda sekarang! Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi memiliki fungsi yang penting, khususnya bagi pemimpin. Pada umumnya mencakup tiga hal fungsi struktur organisasi, yakni 1. Rantai Komando Chain of Command Struktur organisasi membantu pemimpin dalam melakukan penentuan tugas kepada karyawannya. Struktur organisasi memungkinkan pemimpin untuk menentukan berapa banyak karyawan yang harus dimiliki sebuah departemen atau lini bisnis tertentu. 2. Memberi Kendali Terhadap Tugas Span of Control Pemimpin dapat memberikan arahan maupun perintah terkait ketugasan. Pemimpin juga dapat menentukan siapa yang berhak mendapatkan promosi atau kenaikan pangkat. Selain itu, pemimpin bisa memegang kontrol terkait tugas dan kewenangan sebuah posisi. Penting dalam sebuah perusahaan untuk memiliki pemimpin yang mampu memberi kendali atas perusahaannya, yang mampu dalam melakukan pengawasan, pandai dalam melakukan sebuah pekerjaan dengan baik, serta mengkoordinasikan kedudukan dan menentukan tugas yang diberikan kepada karyawan. 3. Penentuan Pengambilan Keputusan Centralization Dalam organisasi memerlukan adanya sistem terarah yang berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan. Setelah menetapkan rantai komando, pemimpin harus mempertimbangkan orang dan departemen mana yang memiliki suara dalam setiap keputusan. Sebuah bisnis dapat condong ke arah terpusat, di mana keputusan akhir dibuat hanya oleh satu atau dua orang. Sebaliknya, ada pula yang menerapkan desentralisasi di mana keputusan akhir dibuat dalam tim atau departemen yang bertanggung jawab untuk melaksanakan keputusan tersebut. Dengan begitu, penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki struktur perusahaan. Manfaat Struktur Organisasi Perusahaan Fungsi dan manfaat struktur organisasi perusahaan secara garis besar mencakup beberapa hal di antaranya 1. Memperjelas hubungan kerja antar tim atau departemen atau bagian di perusahaan Struktur organisasi berisi diagram atau skema yang memperjelas hubungan kerja dari masing-masing bagian atau departemen. Sehingga masing-masing bagian tidak memiliki ketugasan yang tumpang tindih justru menciptakan kolaborasi antartim. 2. Memberikan deskripsi terkait tugas dan peran setiap karyawan di perusahaan Struktur organisasi perusahaan mempermudah pemimpin untuk memberikan tugas dan peran individu dalam tim atau perusahaan. 3. Menegaskan penjelasan terkait tugas pokok dan fungsi masing-masing karyawan Tak kalah penting, struktur organisasi dapat menjelaskan job description dari karyawan secara terperinci. 4. Struktur organisasi membantu perusahaan untuk menempatkan individu-individu yang berpotensi dan memiliki kompeten sesuai dengan bidang serta keahliannya Setiap individu dalam sebuah perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan, tentu harus memiliki peran dan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Jenis Struktur Organisasi Perusahaan dan Contohnya Foto Struktur organisasi terbagi dalam beberapa jenis. Secara umum struktur organisasi memiliki dua jenis, yakni struktur mekanistik dan organik. Setiap jenis memiliki bagan dengan hierarki yang berbeda. Adapun contoh bagan struktur organisasi lebih jelas sebagai berikut 1. Mechanistis structure atau struktur mekanistik Struktur mekanistik dikenal pula sebagai struktur birokrasi. Struktur birokrasi ini adalah jenis struktur yang dikenal memiliki rentang kendali yang sempit dengan adanya sentralisasi, spesialisasi, dan bersifat formal. Struktur mekanistik ini terbilang cukup kaku dalam menjalankan tugas dan perannya. Setiap keputusan yang diambil memerlukan izin dari pimpinan tertentu. Struktur mekanistik memiliki hierarki yang menunjukkan semakin tinggi posisi, semakin memiliki kekuasaan besar dalam pengambilan keputusan perusahaan. Struktur organisasi ini jauh lebih formal daripada struktur organik. Pasalnya struktur mekanistik menggunakan standar dan praktik khusus untuk mengatur setiap keputusan yang dibuat bisnis. Meskipun model ini membuat staf lebih bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, model ini dapat menjadi penghalang bagi kreativitas yang dibutuhkan organisasi untuk mengikuti perubahan yang cepat. Meskipun struktur mekanistik terdengar menakutkan dan tidak fleksibel, rantai komando, baik panjang atau pendek, selalu jelas dengan model bagan struktur mekanistik. Seiring pertumbuhan perusahaan, company perlu memastikan semua orang dan setiap tim mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Tim yang berkolaborasi dengan tim lain sesuai kebutuhan dapat membantu perusahaan. 2. Organic structure struktur organik Jika bagan struktur mekanistik mewakili pendekatan tradisional dari atas ke bawah. Berbeda dengan struktur organik yang justru mewakili pendekatan yang lebih kolaboratif dan fleksibel. struktur organisasi ini jauh lebih formal daripada mekanistik, dan mengambil sedikit pendekatan ad-hoc untuk kebutuhan bisnis. Hal ini terkadang dapat membuat rantai komando, baik panjang atau pendek, sulit untuk diuraikan. Dan sebagai hasilnya, para pemimpin mungkin memberikan lampu hijau kepada proyek-proyek tertentu lebih cepat tetapi menyebabkan kebingungan dalam pembagian kerja proyek. Fleksibilitas kemungkinan muncul dalam struktur organik dan membantu bisnis yang menavigasi industri yang bergerak cepat, Struktur organik mengedepankan pada pemberdayaan karyawan di mana karyawan diberi kebebasan untuk mencoba hal-hal baru dan berkembang sebagai profesional. 9 Tipe Struktur Organisasi Perusahaan Dalam menentukan tipe struktur organisasi, perusahaan bergantung pada ukuran bisnis dan tujuannya. Struktur organisasi perusahaan akan bervariasi. Setiap jenis struktur organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, namun, ada manfaat umum untuk membangun struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi ini membantu karyawan memahami peran dalam perusahaan. Setiap struktur memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih satu untuk perusahaan Anda. Adapun tipe-tipe struktur organisasi sebagai berikut 1. Functional organizational structure atau struktur organisasi fungsional Foto Struktur organisasi fungsional adalah salah satu jenis struktur organisasi yang paling sering dijumpai di mana pembagian struktur berdasarkan fungsi pekerjaan umum. Struktur organisasi fungsional beroperasi melalui manajemen sehingga komunikasi terjalin secara lebih baik. Organisasi dengan struktur organisasi fungsional akan mengelompokkan beberapa departemen secara umum meliputi departemen pemasaran, departemen penyedia layanan, dan departemen internal atau developer. Struktur organisasi fungsional memungkinkan adanya spesialisasi tingkat tinggi bagi karyawan. Struktur ini bersifat mekanistik yang berpotensi menghambat pertumbuhan karyawan. Kendati demikian perusahaan bisa meletakkan strategi di mana menempatkan staf di departemen berbasis keterampilan untuk menggali jauh bidang apa yang dikuasai. Kekurangan dari struktur organisasi fungsional adalah bisa memunculkan menciptakan hambatan antardepartemen yang dapat membatasi pengetahuan dan komunikasi dengan departemen lain. Di samping itu ada banyak keuntungan dari struktur organisasi fungsional. Keuntungan dari struktur organisasi fungsional antara lain meningkatkan efisiensi, memberikan stabilitas, dan meningkatkan akuntabilitas. Hal tersebut memungkinkan karyawan yang memiliki keterampilan dan pengetahuan dapat fokus pada tugas masing-masing. Contoh struktur organisasi fungsional biasanya ada di perusahaan yang memiliki banyak departemen atau bagian. Dalam perusahaan yang menggunakan struktur organisasi fungsional terbilang jarang mengalami perubahan, sehingga karyawan departemen dapat secara konsisten mengerjakan tugas serupa dan mengasah keterampilannya. 2. Product-based divisional structure atau struktur divisi berbasis produk Foto Struktur divisi berbasis produk terdiri atas beberapa struktur fungsional yang lebih kecil. Setiap bagian dalam struktur divisi dapat memiliki tim pemasaran, tim penjualan sendiri. Dalam hal ini struktur divisi berbasis produk memiliki produknya masing-masing. Jenis struktur ini ideal untuk organisasi yang memiliki banyak produk sehingga dapat mempersingkat siklus pengembangan produk. Hal ini memungkinkan usaha kecil untuk pergi ke pasar dengan penawaran baru dengan cepat. Kekurangan dari struktur divisi berbasis produk adalah tim yang terbentuk akan mudah berubah lantaran organisasi berusaha untuk mengembangkan penawaran baru. Keuntungan struktur divisi berbasis produk adalah perusahaan dan karyawannya dapat merasakan manfaat. Jika satu divisi berkinerja buruk, hal tersebut tidak membuat seluruh organisasi bernilai buruk. Penyebabnya karena ada pemisahan divisi. Jika produk dari divisi A dapat berkembang, belum tentu divisi lain bisa berkembang. Masing-masing divisi memiliki progresnya dan sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi risiko gagal. 3. Market-based divisional structure atau struktur divisi berbasis pasar Foto Struktur organisasi divisi berbasis pasar adalah divisi organisasi didasarkan pada perkembangan pasar, industri, atau jenis pelanggan. Struktur berbasis pasar sangat ideal untuk organisasi atau perusahaan yang memiliki produk atau layanan dengan target pasar tertentu. Struktur organisasi divisi berbasis pasar ini akan sangat efektif jika organisasi memiliki pengetahuan lanjutan tentang segmen tersebut. Struktur organisasi ini juga membuat bisnis selalu menyadari perubahan permintaan di antara segmen audiens yang berbeda. Kekurangan dari struktur organisasi divisi berbasis pasar dapat menyebabkan terjadinya sistem yang tidak kompatibel. Tiap divisi kurang bisa mengembangkan kreativitas dan justru saling menduplikasi. Sementara itu, kelebihan dari struktur organisasi divisi berbasis pasar dapat berfokus pada segmen pasar tertentu. Sistem ini memberikan otonomi kepada setiap divisi. Masing-masing divisi bekerja secara terpisah sehingga memungkinkan karyawan untuk bekerja secara mandiri dan fokus pada kebutuhan industri khusus mereka. 4. Geographical divisional structure atau struktur divisi berdasarkan geografis Foto Struktur divisi geografis adalah tipe struktur paling cocok untuk organisasi yang memiliki banyak cabang di beberapa daerah. Struktur ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman. Struktur organisasi divisi geografis ini mampu menyatukan bentuk keahlian bisnis sehingga memungkinkan membuat keputusan dari sudut pandang yang lebih beragam. Kelemahan utama dari struktur organisasi geografis ada saat pengambilan keputusan yang terdesentralisasi. Keputusan divisi tiap daerah berbeda-beda dan cenderung memunculkan persaingan antardaerha. Sementara keuntungan struktur divisi geografis adalah memungkinkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari melayani pelanggan tertentu. Berdasarkan perbedaan bahasa, budaya, dan adat istiadat, perusahaan tidak dapat selalu mengharapkan operasi yang sama untuk bekerja di lokasi yang berbeda. Tidak hanya memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan geografi, tetapi juga memungkinkan divisi untuk bereaksi dengan cepat dan efisien terhadap setiap perubahan pasar geografis. 5. Process-based structure atau struktur organisasi berbasis proses Foto Struktur organisasi berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam bisnis. Struktur organisasi ini sangat disarankan untuk perusahaan yang memiliki lini bisnis dengan perkembangan yang pesat. Kekurangan dari struktur organisasi berbasis proses adalah dapat menimbulkan jarak antara atau penghalang antara kelompok proses yang berbeda. Hal ini menyebabkan masalah dalam berkomunikasi dan menyerahkan pekerjaan kepada tim dan karyawan lain. Kelebihan struktur organisasi berbasis proses di antaranya struktur organisasi ini sangat adaptif. Selain itu, struktur organisasi ini bisa membuat perusahaan lebih efisien dan efektif. Contohnya jika divisi A tidak bisa menyelesaikan sebuah proses, maka akan diambil divisi lainnya. Ada perubahan divisi yang adaptif. 6. Matrix structure atau struktur organisasi berbasis matriks Foto Daya tarik utama dari struktur matriks adalah dapat memberikan fleksibilitas dan pengambilan keputusan. Struktur matriks memiliki karakteristik, yakni memiliki dua rantai komando. Memiliki satu proyek yang diawasi oleh lebih dari satu lini bisnis juga menciptakan peluang untuk berbagi sumberdaya dan saling terbuka dalam komunikasi. Kekurangan dari struktur organisasi matriks adalah kompleksitas. Dalam pengambilan keputusan akan ada banyak lapisan’ persetujuan yang harus dilalui karyawan. Sering kali membuat karyawan kebingungan karena ada dua komando. Meski begitu, struktur organisasi matriks memiliki kelebihan, yakni mampu mendorong kolaborasi dan komunikasi. Jalur komunikasi terjalin secara terbuka dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru dari bekerja dengan departemen yang berbeda. 7. Circular structure atau struktur melingkar sirkular Foto Sama seperti namanya, struktur melingkar ini memiliki bagan berbentuk lingkaran. Struktur organisasi perusahaan berbeda dengan struktur lainnya. Struktur melingkar memiliki karakteristik, yakni struktur masih bergantung pada hierarki. Karyawan dengan posisi atau jabatan lebih tinggi menempati lingkaran dalam, diikuti lapisan lingkaran yang terdiri dari karyawan atau anak buahnya. Para pemimpin atau eksekutif dalam struktur organisasi sirkular tidak dilihat sebagai orang yang duduk di atas organisasi yang mengirimkan arahan ke bawah rantai komando. Sebaliknya, mereka berada di pusat organisasi, menyebarkan visi mereka ke luar. Jika struktur organisasi tradisional menunjukkan departemen atau divisi berbeda yang terdiri dari individu dengan peran masing-masing, struktur melingkar menggambarkan semua divisi sebagai bagian dari keseluruhan yang sama. Kekurangan dari struktur organisasi sirkular adalah dapat mempersulit karyawan untuk mengetahui kepada siapa mereka melapor dan bagaimana mereka dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan organisasi. Sementara kelebihan dari struktur organisasi sirkular adalah sering dianggap alternatif dari hierarki struktur organisasi tradisional yang sifatnya top-down atau pekerjaan merupakan limpahan dari pimpinan diturunkan ke tim dan seterusnya. Struktur organisasi sirkular justru mengikuti arus keluar dan berkontribusi pada arus informasi yang bebas di seluruh bisnis. Manfaatnya bisa menjaga semua karyawan selaras dengan proses dan tujuan perusahaan dan mendorong karyawan untuk berkolaborasi antardepartemen. 8. Flat structure atau struktur organisasi datar Foto Struktur datar adalah struktur organisasi yang terdesentralisasi di mana hampir semua karyawan memiliki kekuasaan yang sama. Posisi eksekutif mungkin hanya memiliki otoritas sedikit daripada karyawan, seperti yang terlihat dalam template struktur datar ini. Struktur organisasi ini umum di perusahaan rintisan yang mengambil pendekatan modern untuk bekerja atau belum memiliki cukup karyawan untuk dibagi menjadi beberapa departemen. Kekurangan dari struktur organisasi datar di antaranya karyawan kurang mendapat pengawasan dan memungkinkan adanya kebingungan terkait prosedur pelaporan. Selain itu, karyawan kurang bisa mengembangkan kemampuannya. Sementara berikut beberapa keuntungan dari struktur datar, yakni Karyawan memiliki lebih banyak tanggung jawab dan kemandirian Meningkatkan komunikasi dan interaksi di antara karyawan Lebih cepat menerapkan praktik atau ide baru, dengan risiko kesalahan yang lebih kecil 9. Network structure atau struktur organisasi jaringan Foto Struktur jaringan sangat cocok untuk perusahaan berskala besar bahkan internasional. Pasalnya struktur organisasi jaringan mengatur tidak hanya hubungan antardepartemen di satu lokasi, tetapi hubungan di antara lokasi yang berbeda danperusahaan pihak ketiga yang menerima tugas tertentu dialihdayakan. Struktur jaringan ini menunjukkan betapa bergunanya struktur yang terdesentralisasi, terutama untuk memahami sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Kelebihan dari struktur organisasi jaringan adalah mampu mendeskripsikan alur kerja bisnis besar, meningkatkan pemahaman tentang peran fungsional di antara karyawan di lokasi, karyawan di luar lokasi, pekerja lepas, dan pihak ketiga yang dialihdayakan. Selain itu, struktur organisasi ini menekankan pada fleksibilitas dan mendorong komunikasi, kolaborasi, serta inovasi antarkaryawan. Di balik kelebihan, ada pula kekurangan dari struktur organisasi jaringan. Struktur organisasi tersebut terbilang rumit. Sering kali memunculkan adanya ketidakjelasan tentang karyawan, departemen, atau kantor mana yang harus membuat keputusan akhir. Beberapa jenis struktur organisasi bisa diaplikasikan menjadi struktur organisasi perusahaan kecil. Struktur organisasi garis tradisional terbilang sederhana tetapi kaku dan paling cocok untuk perusahaan kecil. Contoh Jabatan pada Struktur Organisasi Perusahaan Berikut ini beberapa contoh jabatan yang umum tertera dalam struktur organisasi perusahaan beserta dengan tugasnya 1. Komisaris Komisaris adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan tujuan dan misinya. Mereka memantau kinerja direksi dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi standar hukum dan regulasi yang sudah ditetapkan oleh berbagai stakeholder internal maupun eksternal. 2. Direktur Utama Direktur Utama merupakan pemimpin senior perusahaan yang memimpin dan bertanggung jawab atas keseluruhan operasi perusahaan. Seseorang yang menjabat sebagai Direktur Utama akan membuat kebijakan dan memimpin tim untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Direktur Keuangan Direktur Keuangan tentunya memiliki tanggung jawab dalam manajemen keuangan perusahaan, termasuk perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan. Finance manager harus memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencapai visi misi mereka. 4. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran atau chief of marketing memiliki kuasa untuk perencanaan dan eksekusi strategi pemasaran agar perusahaan dapat mencapai target penjualan, serta bertanggung jawab agar company memiliki visibilitas dan pengakuan yang diperlukan di pasar. 5. Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Sumber Daya Manusia atau biasa juga disebut sebagai HR manajer adalah seseorang yang bertugas untuk mengelola program SDM, termasuk rekrutmen, pengembangan karir, dan pengelolaan kompensasi. Faktor yang Memengaruhi Struktur Organisasi Perusahaan Tahukah Anda? Struktur organisasi perusahaan dapat berubah karena pengaruh dari beberapa hal, yaitu 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan mempengaruhi struktur organisasi. Pasalnya, semakin besar ukuran perusahaan, maka perlu dibentuk tipe struktur organisasi yang lebih kompleks untuk mengatur pekerjaan dan hubungan antar bagian. Struktur organisasi yang sederhana cenderung digunakan untuk perusahaan kecil, sedangkan perusahaan besar memerlukan tipe struktur organisasi yang lebih rumit. 2. Tujuan dan Strategi Perusahaan Struktur organisasi yang berfokus pada efisiensi akan berbeda dengan struktur organisasi yang berfokus pada inovasi. Misal, apabila sebuah company memutuskan untuk mengganti strategi mereka, biasanya akan berdampak pada susunan tim yang beroperasi. Entah karena adanya rotasi jabatan, pemutusan hubungan kerja, dan lain sebagainya. 3. Kultur dan Nilai Perusahaan Perusahaan yang memiliki kultur dan nilai yang kuat akan memiliki struktur organisasi yang berbeda dibandingkan perusahaan yang memiliki kultur dan nilai yang lemah. Artinya, perusahaan dengan kultur dan value yang tinggi tentu dapat memetakan struktur organisasi perusahaan yang diisi oleh bagian-bagian penting untuk mencapai goals mereka. 4. Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal memengaruhi struktur organisasi perusahaan karena memberikan tekanan dan tuntutan bagi perusahaan untuk beradaptasi dan bertahan dalam kompetisi. Faktor-faktor lingkungan eksternal seperti kondisi pasar, teknologi, dan kompetitor dapat mempengaruhi bagaimana perusahaan membangun dan mengelola sumber daya untuk mencapai tujuannya. Perusahaan mungkin memodifikasi struktur organisasi mereka untuk memenuhi tuntutan lingkungan eksternal, seperti memperluas produk dan layanan, meningkatkan efisiensi, atau menyesuaikan strategi pasar. Oleh karena itu, lingkungan eksternal dapat memiliki dampak besar pada bagaimana perusahaan membangun dan mengelola organisasi mereka. Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya pengembangan struktur organisasi perusahaan di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut Rewards point, peserta dapat memperoleh poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah sesuai keinginan perusahaan. Leaderboards, memicu peserta untuk menyelesaikan pelatihan dengan skor tinggi. Collaboration, setiap peserta dapat berkolaborasi dengan peserta lainnya melalui forum diskusi. Berbagai perusahaan telah bergabung dengan Ruangkerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi? Referensi CFI Team. 2022. Best Organizational Structures for a Business [online]. Link Accessed 18 July 2022 Freedman, Max. 2022. Types of Organizational Structures to Consider for Your Business [online]. Link Accessed 18 July 2022 Devaney, Erik. 2022. 9 Types of Organizational Structure Every Company Should Consider [online]. Link Accessed 18 July 2022 Artikel ini terlah diperbarui Intan Aulia Husnunnisa pada tanggal 3 Februari 2023.
Hubungan Antara Manajemen, Organisasi, Dan Tata Kerja1. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata KerjaA. Manajemen dan Organisasi Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya consistency hubungan antara manajemen dan organisasi. B. Manajemen dan Tata Kerja Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana how agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk a Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. b Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan. c Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini Manajemen Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Tata Kerja Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia. C. Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut a Manajemen Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. b Organisasi Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama. c Tata kerja Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya Fungsi Satuan Organisasi Dan sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri organisasi ialah 1 terdiri daripada dua orang atau lebih 2 ada kerjasama 3 ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain 4 ada tujuan yang ingin dapat dilihat dengan dua cara berbeda, yaitu 1 organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang terdiri atas sub-sistem yang saling berkaitan, dan memperoleh input untuk diolah yang berasal dari lingkungan serta menyalurkan output hasil pengolahan ke lingkungan kembali 2 organisasi sebagai sekelompok orang yang berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama Monir H. Thayeb.Organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yaitu * Dalam arti statis, yaitu organisasi sebagai wadah tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan. * Dalam arti dinamis, yaitu organisasi sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal. Sinonim Organisasi Institusi/lembaga; Kelompok yang menampung aspirasi masyarakat; punya aturan tertulis atau tidak; tumbuh dalam masyarakat; mencapai tujuan bersama; dibentuk oleh pemerintah atau swasta. Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu 1 goals oriented berorientasi tujuan 2 Psychosocial system sistem hubungan sosial 3 structured activities 4 technological Organisasi * Structure ; staff, line, matriks * Strategy ; Growth Strategy, Diversification, Defensive, Minimizing Internal Problem * Style ; Autocratic Style, Participative Style, Free Rein Style * Skill Keahlian / Keterampilan * Staff ; Jenjang, Latar Belakang, Karakteristik * Share Value Superordinate Goals * System POACPendekatan Terhadap Organisasi * Pendekatan Klasik * Pendekatan Neo-Klasik * Pendekatan ModernKesimpulanOrganisasi adalah 1 wadah atau tempat terselenggaranya administrasi 2 didalamnya terjadi berbagai hubungan antar-individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar 3 terjadinya kerjasama dan pembagian tugas 4 berlangsungnya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing. Sebuah perusahaan tidaklah terlepas dari organisasi. Organisasi dalam perusahaan merupakan hal penting dalam mencapai perusahaan yang baik. Tata kelola yang baik adalah contoh dari organisasi yang berjalan baik dalam perusahaan. Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan yang sangat cepat, perusahaan perlu memiliki nilai lebih dan daya tarik industri bagi para stakeholders. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. PT. Semen Gresik PERSERO Tbk Perananan organisasi dalam perusahaan tidak beda dengan peranannya dalam kehidupan PENTING ORGANISASI DAN METODE Organisasi adalah sekumpulan orang atau badan yang mempunyai tujuan yang sama. Pandangan umum organisasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu a. Sebagai wadah tempat dimana kegiatan manajemen dijalankan. b. Sebagai proses memperhatikan interaksi/kerja sama antar orang-orang yang menjadi anggota organisasi tersebut 1. hub. formal = hubungan yang ditetapkan secara resmi oleh top manajemen. 2. hub. informal = mempunyai 3 peranan 1 sarana komunikasi 2 mengatur jalannya kerja sama 3 kebebasan bertindak oleh anggota organisasi tersebut. c. Sebagai sistem 1. sistem sosial antar sesama manusia 2. sistem fungsional antar fungsi-fungsi yang dikaitkan secara tertentu dan integral untuk tercapainya suatu tujuan. 3. sistem komunikasi sistem tata saluran/arus informasi dalam organisasiDefinisi-definisi lain mengenai organisasi 1. Menurut James D. Mooney organisasi adalah suatu bentuk kerjasama manusia untuk pencapaian tujuan bersama. 2. Menurut Thester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang atau lebih, sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan sebagian besar mengenai hal-hal hubungan. 3. Menurut J. M. Gaus organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. organisasi adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan organisasi 1. Manusiaman dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinanadministrator sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja. 2. Kerjasamateam work suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota oeganisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing. 3. Tujuan bersama adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama. 4. Peralatanequipment segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya. 5. Lingkunganenvirontment yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya. b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi. c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan. 6. Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll. 7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu organisasi Niaga1. FAFirma Sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dan keuntungan serta kerugiannya ditanggung bersama. 2. CVPerseroan Komanditer terbagi menjadi 2 bagian, yaitu 1. Pasif = investor hanya menanamkan modalnya saja. 2. Aktif = investor menanamkan modalnya tapi juga ikut serta dalam kegiatan organisasi tersebut. 3. PTPerseroan Terbatas ada tiga bagian dalam PT, yaitu 1. Tbkterbuka = saham perusahaan tersebut dapat dibeli oleh orang lain secara bebas. 2. Tertutup = saham perusahaan hanya boleh dimiliki oleh anggota perusahaan tersebut. 3. Ltdlimited = saham perusahaan tersebut terbatas hanya oleh beberapa investor yang telah ditentukan. 4. Koperasi terbagi dua, yaitu 1. fungsional = koperasi simpan pinjam, dll. 2. wilayah = koperasi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, koperasi induk. 5. Kartel Persekutuan dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan perjanjian tertentu. Contohnya perjanjian harga, rayon/daerah, kondisi/syarat, laba, dan produksi. 6. Join Venture 7. Trust gabungan dari beberapa perusahaan untuk jadi lebih dekat hubungannya. 8. Holding Company saham yang didapat dari gabungan saham yang mengawasi 1 atau lebih Organisasi jika dilihat dari jumlah pimpinan A. Organisasi tunggal pimpinan organisasi ini hanya terletak pada satu orang pimpinan. Contohnya adalah Presiden, Rektor, Dekan, Bupati dll. B. Organisasi jamak pimpinan organisasi ini terletak pada beberapa orang pimpinan sebagai satu kesatuan. sebagai contoh adalah Dewan, Majelis
Koordinasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan dalam rangka pengintegrasian dan penyelarasan tujuan dan rencana kerja yang telah ditetapkan pada semua unsur, bidang fungsional dan departemen untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis secara efektif dan efisien. Dalam sebuah organisasi koordinasi harus diberikan oleh atasan dalam menyelesaikan tugas sehingga penyampaian informasi menjadi jelas dan pembagian pekerjaan kepada para bawahan sesuai dengan wewenang yang diterima. Secara normatif koordinasi adalah kewenangan untuk menggerakkan, menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu. Sedangkan secara fungsional, koordinasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja. Koordinasi merupakan fungsi organisasi, begitu suatu organisasi dibentuk atau terbentuk maka koordinasi internal dan eksternal harus berjalan. Koordinasi juga merupakan syarat mutlak untuk menjamin agar semua kegiatan kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan harmonis dan efesien. Koordinasi adalah proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda pada dimensi waktu, tempat, komponen, fungsi dan kepentingan sehingga di satu sisi semua kegiatan di kedua belah pihak terarah pada tujuan pemerintahan yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak yang satu tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain. Untuk menciptakan koordinasi yang efektif diperlukan komunikasi dan hubungan kerja. Komunikasi adalah kunci dari koordinasi yang efektif. Sedangkan hubungan kerja dan koordinasi adalah dua hal yang saling kait-mengait, karena koordinasi hanya dapat dicapai sebaik-baiknya dengan melakukan hubungan kerja yang efektif. Hubungan kerja adalah bentuk komunikasi administrasi yang membantu tercapai koordinasi. Berikut definisi dan pengertian koordinasi dari beberapa sumber buku Menurut Syafrudin 1993, koordinasi adalah suatu proses rangkaian kegiatan menghubungi, bertujuan untuk menyerasikan tiap langkah dan kegiatan dalam organisasi agar tercapai gerak yang cepat untuk mencapai sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ndraha 2011, koordinasi adalah proses penyepakatan bersama secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa sehingga disisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang satu tidak merusak keberhasilan yang lain. Menurut Hasibuan 2011, koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Handoko 2003, koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah departemen-departemen atau bidang-bidang fungsional pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Menurut Handayaningrat 2002, koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron atau teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Tujuan dan Manfaat Koordinasi Menurut Ndraha 2011, tujuan koordinasi adalah sebagai berikut Menciptakan dan memelihara efektivitas organisasi setinggi mungkin melalui sinkronisasi, penyerasian, kebersamaan, dan kesinambungan, antar berbagai kegiatan dependen suatu organisasi. Mencegah konflik dan menciptakan efisiensi setinggi-tingginya setiap kegiatan inter-dependen yang berbeda-beda melalui kesepakatan-kesepakatan yang mengikat semua pihak yang bersangkutan. Menciptakan dan memelihara iklim dan sikap saling responsif antisipatif dikalangan unit kerja interdependen dan independen yang berbeda-beda, agar keberhasilan unit kerja yang satu tidak dirusak oleh unit kerja yang lain, melalui jaringan informasi dan komunikasi efektif. Menurut Handoko 2003, apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi secara efektif maka ada beberapa manfaat yang didapatkan, antara lain sebagai berikut Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama lain, antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi. Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau pejabat merupakan yang paling penting. Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian dalam organisasi. Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu aktivitas dalam organisasi. Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling membantu. Ciri-Ciri Koordinasi Menurut Handayaningrat 2002, untuk menciptakan koordinasi yang efektif dibutuhkan ciri-ciri atau karakteristik koordinasi sebagai acuan dalam melakukan koordinasi antar subunit organisasi maupun eksternal organisasi. Adapun ciri-ciri atau karakteristik koordinasi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Oleh karena itu koordinasi adalah menjadi wewenang dan tanggung jawab daripada pimpinan. Dikatakan bahwa pimpinan yang berhasil, karena ia telah melakukan koordinasi dengan baik. Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama. Hal ini disebabkan karena kerjasama merupakan syarat mutlak terselenggaranya koordinasi dengan sebaik-baiknya. Koordinasi adalah proses yang terus-menerus continue process. Artinya suatu proses yang bersifat kesinambungan dalam rangka tercapainya tujuan organisasi. Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini disebabkan karena koordinasi adalah konsep yang diterapkan di dalam kelompok, bukan terhadap usaha individu tetapi sejumlah individu yang bekerjasama di dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Konsep kesatuan tindakan. Konsep kesatuan tindakan adalah inti daripada koordinasi. Hal ini berarti bahwa pimpinan harus mengatur usaha-usaha/tindakan-tindakan daripada setiap kegiatan individu sehingga diperoleh adanya keserasian di dalam mencapai hasil bersama. Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama common purpose. Kesatuan usaha/ tindakan meminta kesadaran/ pengertian kepada semua individu, agar ikut serta melaksanakan tujuan bersama sebagai kelompok di mana mereka bekerja. Jenis-jenis Koordinasi Menurut Hasibuan 2011, koordinasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu a. Koordinasi vertikal Koordinasi vertikal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-kegiatan, unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung jawabnya. b. Koordinasi horizontal Koordinasi horizontal adalah tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dijalankan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat. Koordinasi Horizontal terbagi atas dua jenis, yaitu Interdiiplinary, yaitu suatu koordinasi dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan-tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin antar unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun secara esktern pada unit-unit yang sama tugasnya. Inter-related, yaitu koordinasi antar badan instansi. Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansi yang satu dengan yang lain saling bergantung atau mempunyai kaitan baik secara intern maupun ekstern yang levelnya setaraf. Sedangkan menurut Handayaningrat 2002, terdapat dua tipe koordinasi, yaitu a. Koordinasi intern Koordinasi intern adalah koordinasi yang dilakukan oleh atasan langsung. Dalam koordinasi ini manajer wajib mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bawahan, apakah bawahannya telah melakukan tugas sesuai dengan kebijaksanaannya atau tugas pokoknya. b. Koordinasi fungsional Koordinasi fungsional adalah koordinasi yang dilakukan horizontal yang disebabkan karena sebuah unit organisasi tidak mungkin dapat melakukan sendiri tanpa bantuan unit organisasi lain, dengan perkataan lain bahwa koordinasi fungsional wajib dilakukan karena unit-unit atau organisasi lainnya mempunyai hubungan secara fungsional yang bersifat intern dan ekstern. Koordinasi fungsional dibagi menjadi dua jenis, yaitu Koordinasi fungsional yang bersifat intern, yaitu bahwa unit-unit dalam organisasi diperlukan koordinasi secara horizontal. Koordinasi fungsional ini diperlukan, karena antara unit yang satu dengan unit lainnya mempunyai hubungan kerja fungsional. Koordinasi fungsional yang bersifat ekstern, yaitu koordinasi antara organisasi satu dengan organisasi lainnya. Hal ini mungkin menyangkut satu atau beberapa organisasi. Koordinasi fungsional ini dilakukan, karena sebuah organisasi tidak mungkin menyelenggarakan tugasnya tanpa bantuan dari orang lainnya. Adapun menurut Ndraha 2011, koordinasi dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut Koordinasi waktu. Koordinasi waktu atau sinkronisasi merupakan proses untuk menentukan, mana kegiatan yang dapat berjalan serentak dan mana yang harus berurutan; jika berurutan bagaimana urutannya. Koordinasi ini dilakukan terhadap kegiatan antar unit kerja yang berhubungan dependen, klasual dan sebangsanya. Koordinasi ruang. Koordinasi ruang dapat disebut juga koordinasi wilayah. Koordinasi ini ditempuh jika suatu kegiatan melalui berbagai daerah kerja. Koordinasi interinstitusional. Yaitu koordinasi antar berbagai unit kerja yang berkepentingan atas suatu proyek serba guna atau produk bersama tertentu. Koordinasi fungsional. Yaitu koordinasi yang dilakukan oleh unit kerja yang satu terhadap unit kerja yang lain yang kegiatannya secara objektif berhubungan fungsional. Koordinasi struktural. Yaitu koordinasi antar unit kerja yang berada di bawah struktur tertentu, tanpa melalui superordinasi. Koordinasi seperti ini murni kehendak berkoordinasi unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain secara sukarela. Koordinasi perencanaan. Koordinasi ini untuk mengantisipasi terjadinya gejala kehancuran keberhasilan unit kerja yang satu oleh keberhasilan unit kerja yang lain. Koordinasi ini berlangsung antarunit kerja yang berhubungan interdependen dan independen. Koordinasi masukan-balik. Yaitu koordinasi hasil kontrol terhadap setiap kegiatan unit kerja, agar dapat dilakukan, adjustment, improvement, koreksi dan sebagainya. Prinsip-Prinsip Koordinasi Menurut Follet 1997, terdapat beberapa prinsip yang harus dijalankan dalam pelaksanaan koordinasi yang lebih baik, yaitu sebagai berikut Early stage. Berdasarkan prinsip tahap awal, proses koordinasi harus dilakukan pada tahap awal proses manajerial. Koordinasi harus dimulai sejak proses perencanaan sehingga dapat menghasilkan perencanaan dan implementasi yang baik. Jika koordinasi selalu dilakukan di awal maka semua fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling dapat terlaksana dengan baik. Selain itu dengan proses koordinasi yang baik, tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih mudah dan cepat. Continuity. Berdasarkan prinsip kesinambungan, koordinasi merupakan sebuah proses yang berkelanjutan atau berkesinambungan. Proses koordinasi dimulai sejak membentuk organisasi sampai organisasi tersebut berjalan. Koordinasi selalu dilakukan secara berkesinambungan dalam setiap proses planning, organizing, actuating, dan controlling. Direct contact. Berdasarkan prinsip kontak langsung, proses koordinasi dapat berjalan dengan baik karena adanya komunikasi langsung antara anggota organisasi. Seluruh manajer harus mampu berkomunikasi langsung dengan baik dengan bawahannya sehingga tercipta hubungan yang baik. Kontak langsung ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman, salah penafsiran, dan perselisihan antara manajer dan anggota organisasi lainnya. Dengan demikian manajer dapat mengkoordinasi berbagai aktivitas anggotanya secara efektif dan efisien. Reciprocal relation. Prinsip timbal baik menyatakan bahwa semua faktor dalam organisasi saling bergantung dan berhubungan. Setiap keputusan dan tindakan seseorang di dalam organisasi akan mempengaruhi situasi keseluruhan organisasi. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan atau melakukan tindakan harus mempertimbangkan efek yang muncul pada orang lain atau departemen lain apabila keputusan atau tindakan tersebut diterapkan. Diterapkannya prinsip ini diharapkan manajer atau anggota lainnya mengambil keputusan atau tindakan se pihak, sehingga koordinasi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi Menurut Hasibuan 2011, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi koordinasi, yaitu sebagai berikut a. Kesatuan tindakan Koordinasi memerlukan kesadaran setiap anggota organisasi untuk saling menyesuaikan diri atau tugasnya dengan satuan organisasi lainnya agar anggota atau satuan organisasi tersebut tidak berjalan sendiri-sendiri. Pemimpin harus mengatur sedemikian rupa usaha-usaha dari pada tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian di dalam mencapai hasil. Untuk memperoleh suatu koordinasi yang baik, pimpinan dapat mengatur jadwal waktu agar kesatuan usaha dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. b. Komunikasi Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, karena komunikasi, sejumlah unit dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan berdasarkan rentang dimana sebagian besar ditentukan oleh adanya komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Dalam organisasi komunikasi sangat penting karena dengan komunikasi partisipasi anggota akan semakin tinggi dan pimpinan memberitahukan tugas kepada karyawan harus dengan komunikasi. c. Pembagian kerja Secara teoritis tujuan dalam suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan bersama dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Pembagian kerja adalah perincian tugas dan pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. d. Disiplin Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. Pimpinan diharapkan mampu menerapkan konsep disiplin positif yakni penerapan peraturan melalui kesadaran bawahannya. Sebaliknya bila pimpinan tidak mampu menerapkan konsep disiplin positif pada dirinya sendiri tentu dia juga tidak mungkin mampu menerapkannya pada orang lain termasuk kepada bawahannya. Daftar Pustaka Syafrudin, Ateng. 1993. Pengaturan Koordinasi Pemerintahan di Daerah. Bandung Citra Aditya Bakti. Ndraha, Taliziduhu. 2011. Kybernology Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta Rineka Cipta. Hasibuan, Malayu 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi Aksara. Handoko, 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta BPFE. Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta Haji Masagung. Follet, Mary Parker. 2007. Manajemen. Jakarta Indeks.